Pages

Jumat, 15 Februari 2013

Shalat Di Atas Pemakaman Atau Menghadapnya



shalat sunah istisqa

Penjelasan mengenai Shalat Di Atas Pemakaman Atau Menghadapnya dari jandab ibn Abdullah al Bajali ra., dia berkata: Aku telah mendengar Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam. Bersabda tentang lima hal sebelum beliau wafat: ‘’Sesungguhnya aku akan cuci tangan kepada Allah jika kalian menjadikan aku sebagai khalil (sahabat karib yang di jadikan tumpuan segala harapan). Karena sesungguhnya Allah telah menjadikanku sebagai khalil sebagaimana dia telah mengangkat Ibrahim menjadi khalil. Seumpama aku mengambil khalil, apsti aku akan memilih Abu Bakar sebagai khalil. Ingatlah ! Sesungguhnya umat sebelum kalian telah menjadikan kuburan para Nabi mereka sebagai masjid (tempat shalat). Ingatlah ! janganlah kalian menjadikan kuburan sebagai masjid. Karena sesungguhnya aku telah melarang kalian untuk melakukan hal itu.’’ (Diriwayatkan oleh muslim di dalam kitab sahihnya nomor 532 dan al Nasaa’i didalam kitab al sunan al kubraa sebagaimana juga terdapat dalam al syraaf (II/442-443).

Penjelasan selanjunya mengenai Shalat Di Atas Pemakaman Atau Menghadapnya dari Ibn Mas’ud ra., bahwa Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam. Bersabda: ‘’Sesungguhnya orang yang paling buruk adalah nereka yang hidup ketika hari kiamat dan orang-orang yang menjadikan kuburan sebagai masjid.’’ (Diriwayatkan oleh Ahmad  di dalam al musnad (I/435),Ibn Abi Syaibah di dalam kitab al mushannaf (III/345), Ibn Khuzaimah di dalam kitab al shahih nomor 789. Ibn Hibban di dalam kitab al shahih nomor 340 dan 341.

Haram untuk menjadikan kuburan sebagai tempat shalat. Pendapat ini tidak di pertentangkan oleh para ulama yang terkenal. Mayoritas ulama menyebutkan tentang larangan hal tersebut sebagai konsekuensi untuk mengikuti hadist-hadist yang telah membahasnya. Tidak perlu di ragukan lagi bahwa hal itu adalah haram.

Masjid yang di bangun di atas tanah pemakaman harus di bongkar. Dan masalah ini tidak di perdebatkan lagi di kalangan para ulama yang terkenal. Makruh hukumnya untuk shalat di atasnya, tanpa ada kontroversi di kalangan mereka lagi. Bahkan menurut al imam Ahmad shalat yang di laksanakan di anggap tidak sah, kerena adanya larangan serta laknatan yang di sebutkan dalam hadist.

Begitu juga shalat di sekitar pemakaman, hukumnya juga makruh, sekalipun tidak di bangun masjid di sana. Karena setiap tempat yang di gunakan untuk shalat namanyaadalah masjid (tempat sujud), sekalipun tidak ada wujud bangunannya. Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam. Telah melarang perbuatan itu dengan sabda beliau: ‘’ Janganlah kalian duduk di atas kuburan dan jangan pula kalian shalat menghadapnya !’’ (Diriwayatkan oleh muslim di dalam kitab shahihnya nomor 972).

Menurut madzab al Imam Ahmad, tidak sah shalat yang di kerjakan di antara tanah pemakaman. Sedangkan menurut imam yang lain hukumnya makruh.

Ketahuilah ! Sesungguhnya di kalangan ulama ahli fikih ada yang menyakini bahwa sebab kemakruhan shalat di kuburan bukan karena di duga atau di khawatirkan tanahnya najis. Sebab tanah yang najis memang tidak boleh di gunakan untuk shalat, baik itu tanah makam atau bukan. Jadi sekali lagi bukan di karenakan tanahnya najis. Akan tetapi maksud ulama dari larangan shalat di makam adalah karena di khawatirkan makam itu akan di jadikan berhala dan di jadikan obyek sesembahan.


0 komentar:

Posting Komentar